Ahad 14 Mar 2021 22:31 WIB

Banjir Rendam Permukiman di Sejumlah Wilayah Gorontalo

Banjir setinggi 50 sentimeter hingga 1,5 meter rendam sejumlah wilayah Gorontalo.

Banjir setinggi 50 sentimeter hingga 1,5 meter rendam sejumlah wilayah Gorontalo.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Banjir setinggi 50 sentimeter hingga 1,5 meter rendam sejumlah wilayah Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Banjir merendam permukiman di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, Ahad (14/3) sore, sejak pukul 15.30 Wita akibat curah hujan tinggi. "Curah hujan sangat tinggi menyebabkan daerah aliran sungai maupun drainase di wilayah permukiman tidak mampu menampung debit air," kata Dandim 1314 Gorontalo Utara, Letkol Kav Embi Triono.

Pihaknya menerjunkan sejumlah personel di wilayah banjir, diantaranya di Kecamatan Kwandang dan Tomilito. Tidak hanya membantu mengevakuasi warga, personel Kodim 1314 pun turut membantu mengangkut harta benda atau barang berharga milik warga agar tidak terendam maupun terseret banjir.

Baca Juga

Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 senti meter hingga 1,5 meter, merendam permukiman warga diantaranya di Desa Moluo, Titidu, Posso, Bulalo, Mootinelo, Molingkapoto dan Molingkapoto Selatan di Kecamatan Kwandang. Kemudian, Desa Bubode, Leyao dan Milango Kecamatan Tomilito.Seperti yang diungkap Kepala Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Eman Kadir.

Ia mengatakan, banjir kembali merendam ratusan permukiman di desa tersebut. Terparah di Dusun Milango Tengah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter atau melewati jendela rumah. 

Sementara warga di Dusun Milango Bawah telah mengungsi ke masjid. Biasanya warga di Dusun Milango Bawah paling sulit di evakuasi mengingat dusun itu ada di muara sungai dan paling pasti terendam saat curah hujan tinggi.

Hantaman air dari Desa Leyao atau desa tetangga membuat Desa Milango ikut terendam banjir. Ia memperkirakan 150 kepala keluarga (KK) di desa itu jadi korbanbanjir.

Ratusan warga telah mengungsi di tempat aman, baik di permukiman yang berada di wilayah perbukitan, juga di masjid setempat. Banjir kali ini, kata Eman, tergolong paling parah dan sangat cepat menerjang permukiman. 

"Ini banjir terparah yang kami rasakan sepanjang tahun 2021," katanya.

Curah hujan memang sangat tinggi dan banjir pun datang sangat cepat disertai arus deras dan lumpur tebal. Hingga saat ini air belum surut dan hujan masih mengguyur.

Desa lainnya di Kecamatan Tomilito, yaitu Desa Bubode juga terendam banjir.Terparah melanda Dusun Bohulo dan Helumo dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.Hingga saat ini belum ada data akurat terkait jumlah permukiman dan warga terdampak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement