REPUBLIKA.CO.ID, MANDALAY -- Sejumlah pengunjuk rasa membawa tameng untuk melindungi diri saat berunjuk rasa menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Selasa (9/3).
Ribuan orang mengabaikan jam malam untuk menggelar protes di kota terbesar Myanmar, untuk menunjukkan solidaritas kepada rekan mereka yang terkepung dan bersembunyi dari kejaran aparat keamanan.
Polisi melepaskan tembakan dan menggunakan granat kejut untuk membubarkan massa dan mengumumkan akan menghukum siapa pun yang bersembunyi.