Senin 18 Jan 2021 07:18 WIB

Baznas Buka Tiga Titik Layanan Kesehatan di Sulbar

Tiga titik layanan kesehatan di Sulbar dibuka Baznas.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Baznas Buka Tiga Titik Layanan Kesehatan di Sulbar. Foto: Pemandangan umum tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang meninggalkan rumah mereka setelah gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, 17 Januari 2021. Sedikitnya 73 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah gempa bumi 6,2 skala Richter melanda pulau Sulawesi pada 15 Januari.
Foto: EPA-EFE/IQBAL LUBIS
Baznas Buka Tiga Titik Layanan Kesehatan di Sulbar. Foto: Pemandangan umum tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang meninggalkan rumah mereka setelah gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, 17 Januari 2021. Sedikitnya 73 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah gempa bumi 6,2 skala Richter melanda pulau Sulawesi pada 15 Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membuka layanan kesehatan di tiga titik dan dapur umum kepada korban gempa di Sulawesi Barat, pada Ahad (17/1). Posko pelayanan kesehatan pertama dilakukan di Kantor Baznas Sulawesi Barat, di Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.

"Pada Minggu siang Baznas membuka posko kesehatan kedua setelah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Baznas membuka layanan kesehatan di Terminal Mamuju, yang memang cukup banyak pengungsi," kata Direktur Utama Baznas RI, M Arifin Purwakananta, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.

Baca Juga

Sebanyak 50 orang pengungsi mendapat pelayanan dari Rumah Sehat Baznas (RSB) di lokasi ini. Mayoritas korban mengeluhkan nyeri badan, sakit kepala, dan pusing akibat gempa yang terjadi. Di tempat yang sama, Baznas juga membuka dapur umum dan menyiapkan 1.000 bungkus makanan untuk para pengungsi.

Kemudian titik layanan kemanusiaan Baznas yang kedua berada di Terminal Mamuju, yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi pertama.

Tim Baznas kemudian bergerak ke titik layanan yang ketiga, yang berada di Simbuang, Kelurahan Simboro. Di lokasi ini didominasi anak-anak dan lansia. Dari hasil pemeriksaan, beberapa anak menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), lalu ada juga yang sakit badan dan kepala pasca gempa.

Sementara itu, pada hari yang sama, tim Baznas Tanggap Bencana juga melakukan berbagai langkah dalam membantu korban gempa. Baznas melakukan assesment ke lokasi terdampak dan melakukan evakuasi bersama tim Basarnas.

"Kami selalu mengupayakan kinerja maksimal untuk proses pascabencana, termasuk pemulihan psikososial korban terdampak. Fokus Baznas akan tertuju pada evakuasi korban, kebutuhan makanan pengungsi, layanan kesehatan, sanitasi, dan segala kebutuhan pengungsi," kata Arifin.

Arifin mengatakan, pendampingan pasca bencana, lakan menjadi perhatian Baznas ke depannya terlebih kepada anak-anak, ibu hamil, dan lansia agar bisa secepatnya pulih. Selain pendampingan kesehatan dan psikososial, Baznas melalui berbagai programnya akan membantu warga terdampak untuk melakukan pemulihan ekonomi, karena bencana gempa turut berpengaruh terhadap kondisi perekonomian keluarga.

"Melalui berbagai program Baznas seperti microfinance dan pelatihan wirausaha, Baznas akan mendampingi masyarakat terdampak untuk pulih bersama," ucap Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement