Kamis 19 Nov 2020 12:34 WIB

Malanutrisi Mengancam Anak-Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Malanutrisi bisa jadi gizi buruk dan bisa jadi gizi lebih atau obesitasas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Anak malnutrisi (ilustrasi).
Foto: guardian.co.uk
Anak malnutrisi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter spesialis anak Universitas Brawijaya Malang, dr Endah Setyarini, Spa menyatakan, pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak. Salah satu ancaman yang perlu menjadi perhatian orang tua adalah kemungkinan anak mengalami malnutrisi atau kondisi gizi yang tidak seimbang.

"Malnutrisi bisa jadi gizi buruk bisa jadi gizi lebih atau obesitas," ujar perempuan yang juga terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim tersebut, Kamis (19/11).

Baca Juga

Endah mengatakan, pandemi Covid-19 berkepanjangan memaksa anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring lebih lama lagi. Artinya, selama pandemi Covid-19, anak-anak lebih banyak menjalankan aktivitasnya di rumah. Ketika anak-anak tidak berangkat ke sekolah, kata Endah, aktivitasnya menjadi terbatas.

"Kemudian ada yang konsumsi makanan siap saji meningkat, banyak yang kadar gulanya tinggi. Terjadi peningkatan kadar gula, kadar lemak, dan sebagainya. Ketika ini terjadi, risiko obesitas lebih tinggi," ujar Endah.

Kemudian di lain kondisi, kata Endah, banyak masyarakat yang masuk kategori ekonomi rendah, yang juga terdampak Covid-19. Kalangan ini banyak yang terdampak sumber mata pencahariannya. Artinya, penghasilan mereka mengalami menurunan. Otomatis berkurangnya penghasilan akan berseiring dengan berkurangnya porsi makan bagi keluarga, utamanya makanan bergizi 

"Ketika ini berlangsung panjang, risiko stunting pada anak bisa lebih tinggi," kata Endah.

Endah mengungkapkan, di Indonesia sebelum dilanda pandemi Covid-19, ada sekitar 7 juta anak yang terhambat pertimbuhannya dan mengalami stunting. Bahkan Indonesia menempati posisi kelima tertinggi dunia untuk angka stunting. Di lain sisi, ada dua juta anak lainnya yang kelebihan gizi, sehingga mengalami obesitas. Endah meyakini, setelah adanya Covid-19, anak yang mengalami malnutrisi berupa stunting dan obesitas di Indonesia, lebih banyak lagi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement