Rabu 18 Nov 2020 20:45 WIB

Sutradara: Investor Bisa Bawa Industri Film Lebih Kreatif

Saat ini, industri film Indonesia masih didominasi pemain lama dengan modal besar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Saat ini, industri film Indonesia masih didominasi pemain lama dengan modal besar (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Saat ini, industri film Indonesia masih didominasi pemain lama dengan modal besar (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Angga Dwimas Sasongko menilai bahwa industri perfilman Indonesia akan jauh lebih variatif dengan masuknya investasi dari para investor kepada sineas Tanah Air. Menurut Angga, selama ini industri film Indonesia masih didominasi oleh pemain lama dengan akses modal yang besar. Hal itu membuat para talenta sineas baru kesulitan menunjukkan potensinya.

"Sedikit sekali kita lihat potensi di mana pemain baru yang lebih fresh, yang bisa kira-kira jadi game changer harus lama tiarap karena enggak punya akses modal," kata Angga Dwimas Sasongko dalam diskusi virtual, Rabu (18/11).

Baca Juga

Founder sekaligus CEOVisinemaPicturestersebut berharap agar perfilman Indonesia jauh lebih familiar terhadap investasi sehingga para investor riteltertarik masuk ke dalam film. Namun, Angga juga mengatakan bahwa untuk dapat menarik minat calon investor pun tidak mudah agar mau berinvestasi terhadap produksi film. Dari pengalamannya sebagai sineas, Angga menyebut bahwa calon investor akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

"Saya percaya banget modal utama mencari investor itu bukan proposal bagus atau business model yang keren atau cerita yang oke, tapi juga track record perusahaan itu sendiri," ujar sutradara "Filosofi Kopi" tersebut.

"Selama ini film yg kita kerjakan baik yang besar dan kecil punya standar yang sama. Itu yang mungkin dilihat investor sehingga mereka tertarik masuk dalam proyek Visinema," sambungnya.

Selain itu, Angga mengatakan bahwa investasi bukan hanya berkaitan dengan uang saja. Namun juga dengan pendekatan strategis terhadap produk yang dihasilkan.

"Kita percaya bahwa investor itu bukan cuma tentang uangnya tapi investasi itu selalu pendekatannya juga strategic. Ikhtiar kami membuat investasi terhadap film jauh lebih inklusif," paparnya.

"Dengan begitu ada kemungkinan untuk kita bisa memberikan akses permodalan lebih banyak kepada pembuat film sehingga market Indonesia lebih jauh variatif," kata Angga lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement