Jumat 16 Oct 2020 17:25 WIB

Hidung Tersumbat dan Pilek Selalu Jadi Gejala Covid-19?

Hidung tersumbat dan pilek memang menjadi gejala yang dialami pasien Covid-19.

Hidung tersumbat dan pilek memang menjadi gejala yang dialami pasien Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: www.freepik.com
Hidung tersumbat dan pilek memang menjadi gejala yang dialami pasien Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidung tersumbat dan pilek memang menjadi gejala yang dialami pasien Covid-19. Namun, ini bukan selalu menjadi tanda terken Covid-19.

Dokter Neha Vyas dari Cleveland Clinic hidung tersumbat dan pilek juga bisa berhubungan dengan sejumlah penyakit seperti influenza, alergi, dan flu. Untuk memastikannya, perlu menjalani pemeriksaan.

Baca Juga

"Jika Anda menderita hidung tersumbat selama beberapa hari terakhir, cobalah berkonsultasi dengan dokter melalui layanan telemedis," ujar Vyas, dilansir melalui health.com, Jumat (16/10).

Vyas mengatakan bahwa jika pasien datang dan mengeluh hidung tersumbat, hal pertama yang perlu dokter lakukan adalah mencoba memahami risiko Covid-19 pasien. Kemudian ditambah dengan kesehatan umum mereka.

"Jika seseorang memberi tahu saya hidungnya tersumbat dan tidak ada yang lain, saya akan mengetahui risiko mereka (untuk COVID-19), tetapi tidak langsung menyimpulkan itu COVID-19," katanya.

Dokter juga bisa bertanya riwayat alergi dan gaya hidup pasien. Jika seseorang telah mengabaikan pedoman jarak sosial, keluar tanpa masker, dan gagal mencuci tangan secara konsisten, misalnya, tes Covid-19 bisa menjadi langkah berikutnya.

Lalu, bagaimana cara mengobati hidung tersumbat? Selama tidak mengalami gejala yang parah seperti sesak napas atau nyeri dada, hidung tersumbat bisa diatasi dengan menghirup uap dari pelembap udara. Kemudian, pakai semprotan hidung, atau sedikit dekongestan.

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merujuk pada laporan kasus di China pada Februari lalu menemukan, hanya 4,8 persen pasien (dari 55.924 kasus) yang menunjukkan hidung tersumbat sebagai gejala infeksi Covid-19. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan persentase pasien yang melaporkan gejala yang lebih umum, seperti demam (87,9 persen), batuk kering (67,7 persen), dan kelelahan (38,1 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement