Kamis 08 Oct 2020 06:52 WIB

Pasien Gangguan Kecemasan ke RSJ Jabar Naik 14 Persen

Masyarakat bisa konsultasi langsung tatap muka secara virtual dengan psikiater.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menggelar webinar bertajuk
Foto: istimewa
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menggelar webinar bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pandemi Covid 19 membawa perubahan besar terhadap segala aspek kehidupan. Perubahan adaptasi dengan situasi baru tentu sangat rentan terhadap kesehatan mental.

Menurut Direktur Utama RSJ Jabar Elly Marliyani, ada peningkatan durasi penggunaan gawai selama pandemi. Ia menjelaskan, berdasarkan penelitian RSCM FK UI di bulan April-Juni 2020, terjadi peningkatan waktu rata-rata penggunaan gawai hingga 11,6 Jam perhari dan peningkatan kecanduan internet pada remaja sebesar 19,3 persen. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan stres bagi orangtua maupun anak.

"Terbukti sejak pandemi, terjadi peningkatan kunjungan pasien Gangguan cemas di RSJ sampai dengan September 2020 sebanyak 14 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2019," ujar Elly di webinar bertajuk "Menjaga Kesehatan Jiwa di Masa Pandemi", Rabu (7/10). Kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2020.

Elly mengatakan, RSJ Provinsi Jawa Barat meluncurkan program Konsultasi Jiwa Online (KJOL = dibaca Kajol), sebagai jawaban atas meningkatnya permasalahan kejiwaan di masa pandemi. 

Program KJOL ini, kata dia, diciptakan agar masyarakat bisa konsultasi langsung tatap muka secara virtual dengan psikiater atau psikolog. Atau bisa screening terlebih dahulu melalui website seperti Tes Kuisioner SDS,  Kuisioner SCL, Kesehatan Jiwa, Kecanduan gadget, Deteksi dini bunuh diri dan tes lainnya "Sehingga diharapkan masyarakat paham pentingnya Kesehatan Jiwa, sadar sejak dini kesehatan jiwa adalah investasi," tutur Elly. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement