Sabtu 19 Sep 2020 00:22 WIB

"Bali I Miss You" Jamin Kesiapan Industri Pariwisata

Bali menyumbang sekitar 40 persen devisa negara dan beritanya kerap mendunia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Agus Yulianto
Pertunjukan tari Kecak di Uluwatu, Badung, Bali, Jumat (15/11).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Pertunjukan tari Kecak di Uluwatu, Badung, Bali, Jumat (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah situasi pandemi Covid-19, roda ekonomi perlu terus berputar. Namun, Indonesia bisa bergerak melalui sektor pariwisata, meskipun masih wisata lokal yang dibuka. 

Tentu pegerakan ini dibutuhkan kerja sama banyak pihak guna patuh terhadap protokol kesehatan. Salah atunya, Program "Bali I Miss You" yang resmi diluncurkan, Jumat (18/9), hasil kerja sama beberapa stakeholder. 

Ditjen IKP Kominfo, Septriana Tangkary mengatakan, Bali menyumbang sekitar 40 persen devisa negara dan beritanya kerap mendunia. Adanya program ini sekaligus menegaskan jaminan kepatuhan Indonesia akan protokol.

"Sesuai Inpres 2020 tentang peningkatan disiplin protokol guna pencegahan dan pengendalian Covid-19. Bali tempat wisata yang harus didatangi, tapi yang paling penting menjaga diri datang dan pulang sehat," ujar Septriana melalui webinar, Jumat (18/9). 

Program 'Bali I Miss You' digagas untuk tetap menggerakkan ekonomi Indonesia, memulai dari awal karena meyakini budaya gotong royong masyarakat.  Gerakan ini juga sekaligus dapat memicu destinasi lain ke depannya.

photo
Pengunjung menyaksikkan pementasan Tari Kecak dari Sanggar Tari dan Tabuh Karang Boma di Pura Luhur Uluwatu, Bali. - (Antara)

Septriana mengatakan, perlu kerja sama semua pihak untuk melakukan transformasi, inovasi, dan eksplorasi. Diharapkan, dengan informasi yang benar, sektor pariwisata Indonesia tetap terjaga.

"Soal 59 negara menutup diri ke Indonesia artinya kita harus komitmen sama-sama, dari jumlah penduduk, berapa persen yang kena. Jadi kerja sama semua pihak, Kemenkes, TNI-Polri," ujarnya.

"Bali I Miss You" menggaungkan "budaya patuh new normal untuk pariwisata sehat". Program menjamin kesiapan wilayah, trabsportasi, perhotelan, bandara, pemerintah maupun masyarakat.

Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM) Lana Koentjoro  menjawab soal kenaikan angka Covid-19 sejak Bali dibuka. Menurut Lana, selama terus menjalankan protokol kesehatan, tentunya akan bisa mengurangi risiko.

"Jadi kembali lagi masyarakat dan pelaku wisata kuncinya disiplin supaya angka terpaparnya tidak naik lagi," ujarnya. 

Dalam implementasinya, program juga menggandeng para influencer untuk mempromosikan program dengan bahasa yang lebih kekinian. Program turut melakukan kegiatan bagi-bagi masker, promosi sehat, live Instagram dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement