Ahad 13 Sep 2020 22:47 WIB

Pemkot Tangerang Targetkan Pendapatan Rp 3,55 Triliun

Pendapatan bersumber dari PAD dan transfer daerah.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Pemerintah Kota Tangerang, Banten mengubah klasifikasi anggaran pada Rancangan APBD Tahun 2021 dengan target pendapatan daerah sebesar Rp 3,55 triliun.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Pemerintah Kota Tangerang, Banten mengubah klasifikasi anggaran pada Rancangan APBD Tahun 2021 dengan target pendapatan daerah sebesar Rp 3,55 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten mengubah klasifikasi anggaran pada Rancangan APBD Tahun 2021 dengan target pendapatan daerah sebesar Rp 3,55 triliun yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan transfer.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, sebelumnya klasifikasi anggaran terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung. Pada APBD tahun selanjutnya ditambahkan dengan klasifikasi anggaran menjadi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Baca Juga

"Pada 2021, pendapatan daerah di Kota Tangerang dianggarkan sebesar Rp 3,55 triliun, dengan rincian pendapatan asli daerah sebesar Rp 2 triliun dan pendapatan transfer sebesar Rp 1,55 triliun," kata Arief di Tangerang, Ahad (13/9).

Arief mengatakan, rancangan APBD tahun 2021 telah disampaikan dalam Paripurna DPRD Kota Tangerang di gedung pusat Pemerintahan Kota Tangerang pada hari Kamis (10/9). Dalam paripurna itu, disampaikan juga mengenai pemberian modal kepada BUMD.

Ia berharap adanya raperda soal pemberian modal terhadap kedua BUMD Kota Tangerang dapat berfungsi sebagai salah satu penyumbang penerimaan daerah. Tujuannya, agar BUMD dapat berkontribusi pada perkembangan ekonomi daerah Kota Tangerang.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, penambahan penyertaan modal pada dua BUMD yakni PT TNG dan PDAM Tirta Benteng bertujuan untuk mengembangkan potensi dan pendapatan daerah. Saat ini di PDAM Tirta Benteng tercatat sudah terpasang 5.694 sambungan. "Adanya penambahan modal diharapkan dapat meningkatkan jumlah sambungan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang belum terlayani akses air bersih," kata Sachrudin.

Lalu, untuk PT TNG akan ada penambahan berupa akomodasi seperti bus. Diharapkan, nantinya jalur pelayanan akan terdiri dari enam koridor BRT dan 20 trayek angkutan pengumpan atau feeder yang akan dilaksanakan secara bertahap.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement