Kamis 10 Sep 2020 21:13 WIB

Cibis Park Bantu UKM Food Truck Jakarta Terdampak Covid

Para UKM food truck menjual kuliner tradisonal untuk karyawan dan masyarakat.

Pengelola perkantoran Cibis Park di Cilandak, Jakarta Selatan, PT Bhumyamca Sekawan,  membantu para pengusaha food truck Jakarta dengan cara menyediakan sarana market place untuk berjualan di kawasannya.
Foto: Cibis Park
Pengelola perkantoran Cibis Park di Cilandak, Jakarta Selatan, PT Bhumyamca Sekawan, membantu para pengusaha food truck Jakarta dengan cara menyediakan sarana market place untuk berjualan di kawasannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola perkantoran Cibis Park di Cilandak, Jakarta Selatan, PT Bhumyamca Sekawan,  membantu para pengusaha food truck Jakarta dengan cara menyediakan sarana market place untuk berjualan di kawasannya. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada UMKM yang terdampak Covid-19.

"Cibis Park menyediakan lahan seluas 500 meter persegi yang akan dipenuhi belasan food truck dari berbagai jenis kuliner, mulai hari ini sekaligus menandai pembukaan festival kuliner di Cibis Park," ujar Creative Planner Cibis Park, Imam Rachmadi, di Jakarta, Kamis (10/9).

Menurut dia kepedulian Cibis Park membantu para UKM food truck merupakan gagasan dari manajemen. Penjualan UKM food truck merosot drastis akibat pandemi Covid-19. Sementara Bhumiyamca Sekawan yang dipimpin oleh CEO Achmad Umar memiliki lahan yang cukup luas dan bisa dimanfaatkan untuk areal penjualan secara gratis.

"Para UKM food truck ini menjual kuliner tradisonal yang merupakan konsumsi karyawan perkantoran. Tapi juga terbuka untuk umum sekitar Cilandak" kata Imam.

Menanggapi akan diberlakukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemprov DKI mulai Senin pekan depan (14/10), manajemen Cibis akan menaati kebijakan tersebut. "Namun komitmen Cibis  mendukung UKM tetap dilaksanakan, yang akan dilanjutkan setelah masa PSBB berakhir," katanya.

Asosiasi Food Truck Indonesia (AFTI), Joko Waluyo, mengapresiasi perusahaan yang mendukung UKM secara konkret. Dukungan ini memberikan peluang dan harapan bagi pelaku UKM untuk meningkatkan penjualan lagi. "Karena masa Covid sangat memukul usaha food kuliner," ujarnya.

Menurut Joko anggotanya di Jakarta yang berjumlah 130 food truck sudah berkurang hampir 30 persen selama Covid. Namun karena UKM memiliki karakter lebih fleksibel sehingga bisa bertahan. Pelaku UKM juga terbantu dengan adanya dukungan dari berbagai kalangan untuk membuka peluang pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement