Ahad 23 Aug 2020 07:46 WIB

Panen Pedet di NTB, Kementan Tetap Upayakan Swasembada Sapi

Panen Pedet ini merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah, Moh. Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen 1.000 pedet hasil Inseminasi Buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah, Moh. Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen 1.000 pedet hasil Inseminasi Buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Tengah Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen 1.000 pedet hasil inseminasi buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8). Panen pedet tersebut merupakan upaya menggairahkan peternak dan para stakeholder untuk terus bersinergi membangun peternakan yang maju, mandiri dan modern sehingga swasembada daging terwujud.

SYL menegaskan, pihaknya bertekad memajukan peternakan Indonesia khususnya swasembada daging sehingga secara bertahap dapat dipenuhi sendiri dan tidak lagi didatangkan dari negara lain. NTB merupakan salah satu lokomotif budidaya sapi Indonesia, sehingga peternakan di NTB harus bergerak lebih kuat guna menopang menyediakan daging nasional secara mandiri.

"Sesuai arahan Bapak Presisen Jokowi bahwa kita harus bisa cukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri. Kita masih impor 280 ribu ton atau 1,2 juta ekor sapi pertahun. Masa harus beli dari luar, kenapa kita tidak produksi sendiri?" kata Syahrul dalam keterangan resminya, Ahad (23/8).

SYL menuturkan, Kementan telah menyiapkan program 1.000 desa sapi, 1 desanya 200 ekor sapi. Jenis yang fokus dikembangkan yakni sapi limosin, brahman, serta sapi lokal.

Panen Pedet ini merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) dalam rangka percepatan swasembada daging sehingga Indonesia ke depan dapat mandiri daging sapi. Karena itu, pihaknya menjelaskan panen pedet ini untuk memastikan potensi peternakan sapi di NTB sebagai kekuatan nasional sehingga peningkatan penyediaan daging melalui program Sikomandan berhasil diwujudkan.

"Untuk itu, sapi di NTB akan kita kembangkan lebih kuat ke depan. Salah satunya desa di NTB ini menjadi lokomotifnya," tuturnya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, program tersebut sangat menopang Lombok Tengah yang telah disematkan sebagai Top Priority Destination karena dengan berkembangkan budidaya sapi dapat menambah keunikan destinasi.

"Program 1.000 desa sapi sangat tepat untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur di NTB. Seluruh desa yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa siap mengembangkan program ini," lanjut Zulkieflimansyah.

Hingga 27 Juli 2020, program Sikomandan telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 akseptor, bunting 1.359.094 ekor dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement