Ahad 10 May 2020 23:05 WIB

Generasi Muda Diminta Tetap Optimistis Hadapi Covid-19

mendorong manusia masuk ke dalam situasi menuju era yang lebih baik di masa depan

Wishnutama Kusubandio
Foto: istimewa
Wishnutama Kusubandio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Generasi muda diajak untuk tetap optimistis di tengah pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia dan dunia. Menurut Chief Executive I’M Gen Z, Budi Setiawan, generasi milenial dan generasi Z harus siap menyambut the new normal.

“Bahwa kami generasi milenial dan generasi z, siap menyambut the new normal  selepas Covid-19 ini. Kami siap menyambutnya dengan lebih optimistis” kata Budi Setiawan dalam diskusi daring bertajuk “I’M Gen-Z, Milenial dan Gen Z; Tantangan, Harapan dan Masa Depan New Normal?”, Ahad (10/5) di Jakarta.

Dalam diskusi tersebut turut berbicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dan anggota DPR Maman Abdurrahman. Maman yang juga menjadi pendiri dari I’M Gen Z menyadari kondisi yang dihadapi saat ini sungguh tidak mudah.

Negara besar seperti Amerika saja, kata dia, kewalahan. Untuk itu langkah yang diambil pemerintah harus diapresiasi. “Banyak sektor yang terdampak. Tapi memang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat terdampak. Kita semua harus memikirkannya. Semua harus bisa mendukung Kemenparekraf, minimal dengan menyampaikan hal-hal positif,” kata Maman.

Maman mengajak pandemi ini sudah seharusnya diwarnai sebagai situasi dari Allah untuk mendorong manusia masuk ke dalam situasi menuju era yang lebih baik di masa depan.

“Saya contohkan, perubahan meeting. Ternyata meeting bisa dilakukan virtual, bahkan kita bisa melibatkan menteri seperti ini. Padahal sebelumnya, kita tidak terpikirkan. Bahkan sekarang masyarakat di luar negeri bisa menemui menterinya langsung,” ujarnya.

Ia juga mendorong anak-anak muda untuk mampu menciptakan platform media sosial lokal Indonesia untuk bersaing dengan dunia. Ia menambahkan, sudah saatnya Indonesia mendorong industri digital dalam negeri untuk mampu bersaing.

“Kita butuh anak muda yang mampu berselancar menghadapi ombak besar, bukan justru ketakutan berada di pinggiran dan hanya nyinyir belaka. Ke depan harus ada pemimpin lahir dari generasi saat ini (milenial dan Z) yang mampu menyatakan kebenaran adalah kebenaran, kesalahan adalah kesalahan. Bukan hanya pencitraan saja demi kepentingan semata,” katanya.

Sementara, Wishnutama mengatakan situasi new normal yang terbentuk karena Covid-19 sudah sejalan dengan apa yang dijalankan Kemenparekraf.

“Seperti apa new normal dari sektor pariwisata? Sebelum terjadinya Covid-19, kita sudah mengubah strategi Kemenparekraf. Strategi yang ingin saya laksanakan adalah pariwisata harus kembali ke dasar-dasar kebutuhan wisatawan, yaitu kebersihan. Contohnya toilet yang bersih. Karena destinasi yang bersih, dan dilengkapi toilet yang bersih akan jauh lebih menarik,” tutur Wishnutama memberi contoh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement