Rabu 11 Mar 2020 00:18 WIB

Muhammadiyah Optimalkan Kewaspadaan Warga Terhadap Corona

Muhammadiyah siapkan strategi gerakkan kewaspadaan terhadap Corona

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center dr Corona Rintawan, SpEM (dua kanan) bersama tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center memberikan keterangan terkait penaggulangan Covid-19 di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (10/3).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center dr Corona Rintawan, SpEM (dua kanan) bersama tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center memberikan keterangan terkait penaggulangan Covid-19 di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (10/3).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecenderungan meningkatnya jumlah pasien positif corona atau Covid–19 di Indonesia membutuhkan dukungan dari semua pihak baik dalam hal penanganan pasien maupun usaha yang lebih strategis. Yakni pengerahan semua daya upaya untuk melakukan pencegahan penyebarannya. 

Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center, Dokter Corona Rintawan menyampaikan, Muhammadiyah Covid-19 Command Center menetapkan strategi untuk menggerakkan semua sumberdaya Muhammadiyah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan.

"Sekolah dan perguruan tinggi menjadi fokus dari upaya Muhammadiyah, yakni upaya sosialisasi, edukasi dan berbagai tindakan preventif disiapkan termasuk prosedur untuk dosen, guru, mahasiswa dan siswa yang cukup banyak akan pulang dari penugasan atau kegiatan di luar negeri," kata Dokter Corona kepada Republika di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Selasa (10/3).

Ia menyampaikan, sosialisasi dan pendampingan ini juga meliputi tata cara penggunaan masker, penggunaan hand sanitizer, etika batuk dan bersin serta deteksi dini di sekolah Muhammadiyah. Sebagaimana diketahui saat ini jumlah TK Aisyiyah mencapai 22 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini menjadi salah satu fokus tim yang melibatkan Majelis Dikdasmen Aisyiyah. 

Demikian juga sekolah Muhammadiyah yang berjumlah 2.700 lebih di tingkat SD dan MI, 1.700 lebih sekolah di tingkat SMP dan MTs, dan 800 lebih sekolah di tingkat SMA dan MA. Selain itu ada pesantren yang berjumlah 300 lebih, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah serta Aisyiyah berjumlah 165. 

"Untuk potensi Angkatan Muda Muhammadiyah juga sudah dalam koordinasi tim, salah satunya gerakan yang dilakukan Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang anggotanya mencapai tujuh juta orang di seluruh Indonesia," ujarnya.

Dokter Corona menambahkan, ada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang segera menyelenggarakan rapat koordinasi nasional kesehatan dalam waktu dekat. Nasyiatul Aisyiyah yang fokus pada pencegahan dan penanganan berbasis keluarga melalui program Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah (Pashmina).

Selain itu ada edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada kepanduan Hisbul Wathan dan Perguruan Silat Tapak Suci yang memiliki agenda rutin pelatihan setiap pekannya. Selain itu Muhammadiyah mengoptimalkan peran takmir masjid dan mushala dalam pencegahan melalui jamaah. 

"Beberapa edukasi untuk jamaah masjid dan mushala adalah dengan membiasakan membawa sajadah sendiri-sendiri, meyempurnakan cuci tangan sesuai dengan prosedur selain menyempurnakan wudhu, dan menyarankan jamaah yang sakit tidak berjamaah ke masjid dahulu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement