REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga kesegaran biji kopi sebelum diproses, bisa cukup rumit. Ada banyak variabel yang menentukan kualitasnya hingga terhidang dalam gelas, seperti penyimpanan, alat penggiling, tingkat penggilingan, dan cara penyeduhan.
Direktur Riset Specialty Coffee Association di California Amerika Serikat, Peter Giuliano, menjelaskan cara sederhana menjaga kesegaran kopi. Menurut dia, kopi akan bertahan tetap segar sekitar dua pekan setelah roasting.
"Setelah itu, kualitasnya terus menurun dan kopi menjadi basi usai menginjak tiga bulan. Namun, angka-angka itu bisa saja berbeda tergantung bahan kemasan dan lingkungan sekitar," ujarnya, dikutip dari laman Gear Patrol, Ahad (29/12).
Kualitas kopi bisa terdampak oleh dua hal, hilangnya gas dan pertumbuhan senyawa yang tidak diinginkan. Proses roasting atau pemanggangan membuat biji kopi melepaskan gas yang dikandungnya.
Sebelum dipanggang, biji kopi memuat tingkatan karbon dioksida yang sama dengan udara di sekitar. Giuliano menyampaikan, pelepasan gas saat pemanggangan menyebabkan berkurangnya aroma kopi.
Tim penulis Coffee Freshness Handbook itu mengatakan, oksigen adalah musuh utama biji kopi. Itu sebabnya sebagian besar kantong penyimpanan memiliki lubang katup kecil satu arah untuk memblokir masuknya oksigen.
Karbon dioksida (CO2) yang terjebak dalam kantong bertindak seperti selimut untuk melindungi biji kopi dari oksigen. Sementara, wadah dengan vakum yang diklaim bisa menghilangkan udara, belum teruji sepenuhnya.
"Saat memindahkan semua biji kopi ke wadah lain, pada dasarnya Anda membuang semua selimut C02 yang berharga itu, menggantinya dengan atmosfer yang mengandung oksigen," ungkap Giuliano.