REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter Poernomo Siswoprasetijo mengatakan pihaknya mendukung penuh Aceh menjadi lokasi wisata Islami dunia. Hal tersebut lantaran Aceh memiliki keistimewaan dibanding daerah lain di Indonesia.
Salah satunya penerapan syariat Islam, sehingga membuat provinsi di ujung Barat Indonesia itu menyimpan potensi wisata yang kuat.
"Karena turis itu biasanya ingin mempelajari dan merasakan budaya berbeda dari yang mereka miliki. Dan Aceh sangat potensial untuk itu," ujar Poernomo dalam jumpa pers dukungan PATA Indonesia Chapter jadikan Aceh Wisata Islami Dunia beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dari banyak lokasi wisata di Aceh, salah satunya adalah Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang berdiri di pusat kota Banda Aceh ini menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat. Karena itu jika ingin melihat keseharian masyarakat Aceh dengan segala aktivitasnya, dapat mengunjungi masjid ini.
Selain itu juga, masjid Baiturrahman menyimpan cerita sejarah yang panjang.
"Masjid ini dibangun pada tahun 1873, lalu pernah dibakar dan dibangun lagi di 1877. Hingga kini Masjid Baiturrahman memiliki lima kubah," ujar Poernomo.
Karena itu PATA Indonesia Chapter terus menggalang kerja sama dengan para pelaku pariwisata di Aceh dalam mengembangkan pariwisata di Aceh. Termasuk mempromosikannya ke sejumlah negara.
"Aceh juga menjadi lintas jalur datangnya turis dari berbagai negara sehingga dapat dibentuk paket wisata dengan baik. Sehingga bisa membangkitkan perekonomian masyarakat Aceh," kata dia.
Poernomo optimistis program ini dapat terwujud lantaran mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat.
"Kepala daerah sangat antusias. PATA berupaya destinasi di Aceh bisa dikembangkan serta dipromosikan dengan baik sehingga pariwisata Aceh bisa setara dengan destinasi lain," kata dia.