Selasa 31 Jan 2023 17:31 WIB

11 Isu Kesehatan Jadi Sorotan pada 2023, Pakar: Karantina Tetap Perlu

Terdapat empat area yang perlu dilakukan karantina kesehatan pascapandemi Covid-19.

11 isu kesehatan yang menjadi sorotan pada 2023. Pakar kesehatan menilai karantina tetap perlu dilakukan meski pandemi Covid-19 sudah mereda. (ilustrasi)
Foto: Pixabay
11 isu kesehatan yang menjadi sorotan pada 2023. Pakar kesehatan menilai karantina tetap perlu dilakukan meski pandemi Covid-19 sudah mereda. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute of Health and Metric Evaluation (IHME) membuat analisa tentang 11 isu kesehatan yang menjadi sorotan pada 2023. Ke-11 isu yang dimaksud yakni long Covid, kesehatan mental, dampak perubahan iklim, penyakit kardiovaskular, infeksi pernapasan bawah, dampak kemiskinan terhadap kesehatan, penguatan sistem kesehatan, diabetes, cedera akibat kecelakaan di jalan, demensia, dan penuaan populasi.demen

Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan,  strategi karantina kesehatan tetap perlu dilakukan meskipun situasi pandemi Covid-19 telah terkendali secara penuh. "Berbagai penyakit ini tentu perlu diantisipasi, termasuk dalam bidang karantina kesehatan," kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, terdapat empat area yang perlu dilakukan karantina kesehatan pascapandemi Covid-19 dalam upaya menekan risiko kejadian luar biasa (KLB). Area ke satu, peran skrining di pintu masuk negara melalui peran skrining primer atau skrining sekunder oleh petugas kesehatan.

Area ke dua peran skrining sindromik, khususnya dalam membuktikan ancaman penyakit melalui bukti ilmiah. "Area ke tiga, bagaimana upaya maksimal untuk meminimalisasi risiko kesehatan di pintu masuk negara," katanya.

Area ke empat, melakukan upaya kesehatan di pintu masuk negara, yang meliputi tiga aspek penting, di antaranya pemahaman tiga komponen yang ditangani, orang, barang dan alat angkut. "Aspek ke dua adalah tiga area kegiatan, yaitu simulation exercise, external evaluation dan after action review. Sementara itu aspek ke tiga adalah dua program utama, yaitu event management dan preparedness plan," katanya.

Pernyataan itu dikemukakan Tjandra saat menjadi pembicara dalam rangka Hari Karantina Kesehatan Nasional ke 61 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta. Menurut Tjandra, skenario tentang berakhirnya pandemi Covid-19 yang diprediksi usia pada tahun ini terdapat tiga kemungkinan.

"Pertama, dinyatakan situasi kedaruratannya berakhir, kedua pandeminya dinyatakan terkendali, dan ketiga pandeminya dinyatakan berakhir," katanya.

Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara mengatakan, Majalah Forbes menyampaikan lima kecenderungan pelayanan kesehatan 2023, yakni artificial intelegence (AI), telehealth, retail healthcare di mana masyarakat dapat membeli rapid antigen di supermarket, alat kesehatan yang dipakai sehari-hari, dan kedokteran presisi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement