Jumat 25 Nov 2022 05:15 WIB

Masuki Pusat Perekrutan Wamil pada 13 Desember, Jin BTS Minta Penggemar tak Datang

Jin BTS memasuki pusat pelatihan perekrutan militer di Yeoncheon pada 13 Desember

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Personel BTS, Jin, meluncurkan lagu baru berjudul Abyss menjelang ulang tahunnya.
Foto: EPA
Personel BTS, Jin, meluncurkan lagu baru berjudul Abyss menjelang ulang tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Perwakilan industri melaporkan bahwa Jin BTS akan memasuki pusat pelatihan perekrutan militer di Yeoncheon, Provinsi Gyeonggi pada 13 Desember mendatang. Kemudian, penyanyi bernama Kim Seok-jin itu akan menerima penugasan resminya setelah menyelesaikan pelatihan dasar.

Label BTS Bighit Music membagikan pernyataannya terkait dugaan tanggal wajib militer Jin tersebut. “Sulit untuk dikonfirmasi. Kami meminta pengertian Anda yang murah hati,” kata perwakilan label Bighit Music dilansir Soompi, Kamis (24/11/2022).

Pernyataan itu diduga berkaitan dengan permintaan Jin agar penggemar tidak berkumpul di lokasi tersebut. Penyanyi kelahiran 4 Desember 1992 itu telah meminta penggemar tidak datang ke lokasi tersebut.

“Artikel yang saya tidak ingin itu naik, tetapi ARMY (penggemar BTS) kami, Anda tidak dapat datang ke kamp pelatihan. Banyak orang selain saya akan datang dan itu akan kacau, dan itu bisa berbahaya ARMY allabyu (I love you),” tulis pelantun “The Astronaut” itu di laman komunitas penggemar Weverse.

Pada Oktober lalu, anggota tertua grup K-pop BTS itu telah meminta untuk membatalkan penundaan pendaftaran militernya. Dia kemudian mengikuti proses pendaftaran wajib militer dari Administrasi Tenaga Kerja Militer.

Beberapa waktu lalu, Jin mengatakan bahwa dia mendapatkan pelatihan dasar militernya di pangkalan garis depan. Dilansir Korea Boo, divisi yang dianggap sebagai bagian dari "garis depan" berada di provinsi Gyeonggi dan Gangwon. Dalam jawaban Jin, dia secara teknis menggunakan istilah “garis terdepan” (choijeonbang), dua divisi garis terdepan adalah Pos Jaga (GP) dan Pos Keluar Umum (GOP). Kedua divisi ini dianggap sebagai pangkalan garis depan paling berbahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement