Rabu 17 Aug 2022 10:05 WIB

Pandji Pragiwaksono: Indonesia Terbilang Muda, Masih Berproses

Menurut Pandji, usia Indonesia terbilang muda.

Komika Pandji Pragiwaksono menilai Indonesia masih muda dibandingkan
Foto: ROL/Abdul Kodir
Komika Pandji Pragiwaksono menilai Indonesia masih muda dibandingkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komika Pandji Pragiwaksono menyebut bahwa usia Republik Indonesia yang pada tahun ini mencapai 77 dapat dikatakan terbilang muda. Menurutnya, alangkah baiknya apabila masyarakat Tanah Air menilai negaranya sebagai sesuatu yang masih berproses.

"Yang harus kita nilai dari Indonesia itu bukan apa yang kita lihat hari ini, tapi arah pertumbuhannya karena Indonesia itu belum 'barang jadi'," ujar Pandji ketika ditanya makna peringatan 17 Agustus baginya saat ditemui Antara beberapa waktu lalu di Jakarta.

Baca Juga

"Jangan menilai Indonesia kayak (seolah-olah) 'Orang kenapa buruk banget?. Kita masih berproses. Kita mesti nilai arahnya bener apa enggak. Kalau arahnya benar, itu yang kita jaga terus," ujarnya.

Pandji menyebut bahwa saat ini banyak orang memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap Indonesia. Hal tersebut, menurut Pandji, memang wajar akan tetapi juga perlu diingat bahwa usia negara ini masih muda.

"Kita mesti ingat bahwa ini negara muda banget, lho. (Bahkan) Amerika itu merdeka tahun 1776," tuturnya.

Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, Pandji mengaku dirinya tak melakoni aktivitas khusus bersama keluarga, termasuk tak mengikuti lomba 17-an di sekitar kediamannya. Sebab, ia masih sibuk dengan pertunjukan komedi tunggal (stand up comedy) di beberapa kota.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement