Jumat 05 Aug 2022 00:30 WIB

Pramugara Ungkap Bagian Terjorok di Kursi Pesawat

Kursi pesawat memang dibersihkan, tapi bagian tertentu jarang dibersihkan saksama.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Kursi pesawat. Bagian kantong di kursi pesawat termasuk bagian yang paling kotor karena jarang dibersihkan dengan saksama, menurut pramugara Dave Anica.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Kursi pesawat. Bagian kantong di kursi pesawat termasuk bagian yang paling kotor karena jarang dibersihkan dengan saksama, menurut pramugara Dave Anica.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah naik pesawat, penumpang umumnya mulai memeriksa ulang bawaan di tas mereka. Bukan hal jarang juga jika orang memilih menyimpan salah satu barang mereka di kantong kursi pesawat.

Seorang kru pesawat membagikan peringatan agar penumpang berpikir dua kali untuk menyimpan ponsel, buku, ataupun makanan ringan mereka di saku kursi di depan. Seorang pramugara melalui akun Tiktok Dave Anica mengingatkan penumpang agar jangan pernah menggunakan atau memasukkan apa pun ke dalam saku kursi.

Baca Juga

"Saya selalu menyarankan untuk jangan pernah menggunakan atau memasukkan apa pun ke dalam saku kursi," kata pramugara yang berpengalaman selama enam tahun tersebut, seperti dikutip dari laman Express.co.uk, Kamis (4/8/2022).

Pramugara tersebut juga menjelaskan bahwa saku kursi tersebut memang biasanya dibersihkan dari sampah. Akan tetapi, kantong kursi hampir tidak pernah 'dibersihkan' secara saksama.

 

Jadi, tentu saja bakteri-bakteri yang ada di dalamnya bisa sangat mengerikan. Meskipun tindakan pembersihan maskapai telah ditingkatkan sejak pandemi Covid-19, hanya beberapa bulan sebelum virus muncul, sebuah penelitian menemukan bahwa kantong kursi adalah salah satu tempat paling kotor di dalam pesawat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement