Selasa 19 Jul 2022 08:16 WIB

Jelang Hari Anak Nasional, Prof Soedjatmiko Ingatkan 4 Pilar untuk Tumbuh Kembang Optimal

Hari Anak Nasional ingatkan pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak.

Anak-anak bermain di Taman Sambas Asri, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022). Hari Anak Nasional menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mendukung tumbuh kembang optimal bagi anak.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anak-anak bermain di Taman Sambas Asri, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022). Hari Anak Nasional menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mendukung tumbuh kembang optimal bagi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan Prof Dr dr Soedjatmiko SpA(K) MSi mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) merupakan momentum yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ia menyebut, HAN juga menjadi pengingat bagi semua pihak terkait untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Seluruh pihak yang dimaksud, menurut Prof Soedjatmiko, meliputi keluarga, lingkungan masyarakat, tenaga kesehatan, pendidik, dan pihak lainnya. Semuanya diserukan untuk bersama-sama mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya selama pandemi dan nantinya pascapandemi Covid-19.

Baca Juga

"Ada empat pilar yang perlu diperhatikan terkait tumbuh kembang anak," kata Prof Soedjatmiko ketika dihubungi Antara di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Pilar pertama adalah nutrisi, stimulasi, proteksi, dan evaluasi tumbuh kembang anak. Prof Soedjatmiko mengingatkan orang tua perlu memperhatikan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.

 

"Hal ini penting untuk menyusun struktur otak dan organ lain, seperti mata, telinga, otak, otot, tulang, juga sistem kekebalan tubuh anak," jelas Guru besar ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement