Rabu 11 May 2022 19:17 WIB

Daging Sapi Terinfeksi PMK Masih Bisa Dikonsumsi, Kecuali Bagian Ini

Sebagian daging sapi terinfeksi PMK masih aman untuk dikonsumsi.

Daging sapi. Beberapa potongan hewan ternak yang tidak boleh dikonsumsi apabila positif terinfeksi PMK.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Daging sapi. Beberapa potongan hewan ternak yang tidak boleh dikonsumsi apabila positif terinfeksi PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa sebagian daging dari ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) masih bisa dikonsumsi dengan beberapa prosedur tertentu. Namun, ada bagian tertentu yang tidak boleh dikonsumsi.

"Daging hewan yang terkena, dengan prosedur tertentu masih bisa dikonsumsi oleh manusia, masih aman dikonsumsi," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Mentan Syahrul menjelaskan beberapa potongan hewan ternak yang tidak boleh dikonsumsi apabila positif terinfeksi PMK antara lain bagian kaki dan organ dalam atau jeroan. Bagian mulut, seperti bibir dan lidah, juga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi.

"Tapi yang lain dagingnya masih bisa dimakan," kata Syahrul.

Dalam kesempatan terpisah, pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Prof Mustofa Helmi menjelaskan daging sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) masih aman untuk dikonsumsi. Hanya saja, dagingnya harus melalui proses pelayuan terlebih dahulu.

"Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan pH (derajat keasaman) dari daging," ujar Prof Mustofa dihubungi dari Surabaya, Selasa (10/5/2022).

Dalam proses ini, menurut Prof Mustofa, akan terjadi enziminasi. Secara otomatis, proses tersebut akan mampu menurunkan kontaminasi dari virus PMK.

"Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement