Rabu 08 Sep 2021 14:31 WIB

Membidik Potensi Pasar Rumah Tapak Rp 1 Miliaran

Daya beli terbesar berada di segmen kelas menengah yang umumnya kalangan milenial

.Kebutuhan rumah tapak di saat pandemi yang belum usai saat ini meningkat signifikan. Meningkatnya kebutuhan rumah tapak tidak terlepas dari rangkaian stimulus yang diberikan pemerintah guna merangsang minat beli masyarakat yang lesu akibat pandemi Covid-19. Tampak maket perumahan di Cendana Parc Lippo Karawaci, Tangerang.
Foto: istimewa
.Kebutuhan rumah tapak di saat pandemi yang belum usai saat ini meningkat signifikan. Meningkatnya kebutuhan rumah tapak tidak terlepas dari rangkaian stimulus yang diberikan pemerintah guna merangsang minat beli masyarakat yang lesu akibat pandemi Covid-19. Tampak maket perumahan di Cendana Parc Lippo Karawaci, Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dalam kondisi perekonomian yang tidak mudah seperti sekarang ini diperlukan kreativitas dalam menjalankan usaha. Upaya itu bisa dilakukan dengan inovasi dalam pelayanan ke pelanggan maupun menghasilkan produk berkelas secara konsisten.

Sejalan dengan program vaksinasi yang digencarkan pemerintah, industri properti mulai menunjukkan peningkatan. CEO Property Excelent and Advisory F. Rach Suherman menilai pada Semester II/2021, industri properti nasional akan semakin bertumbuh karena daya beli masyarakat semakin membaik didukung berbagai insentif yang diberikan oleh Pemerintah seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 0 persen untuk rumah siap huni seharga maksimal Rp 2 miliar. 

Daya beli terbesar berada di segmen kelas menengah yang umumnya adalah kalangan milenial. Biasanya mereka adalah pasangan keluarga muda, yang belum memiliki rumah sendiri atau ingin naik kelas. "Ceruk pasar dengan permintaan tinggi berada di segmen Rp 500 juta hingga Rp2 miliar. Namun, pengembang yang memasok hunian di segmen tersebut terbatas,"kata Suherman.

Sejumlah pengembang telah membidik potensi tersebut dengan membangun hunian kelas menengah. Mereka umumnya membangun proyek hunian di kawasan satelit sekitar Jakarta. "Di koridor barat Ibukota pasokan hunian yang dilakukan Lippo memenuhi ceruk pasar yang ada,” katanya memberikan contoh.

Salah satu kawasan hunian yang dikembangkan di wilayah barat ini adalah Cendana Series. Pengembang Lippo Karawaci Tbk membangun kawasan hunian tapak dua lantai di kawasan ini seharga mulai Rp 500 juta hingga Rp 1  miliaran. "Fundamental permintaan masyarakat yang ingin membeli rumah perdana sangat baik. Permintaan properti terbesar berasal dari rumah tapak dengan harga di bawah Rp 2 miliar, "kata CEO LPKR, John Riady, dalam keterangan tertulisnya Rabu (8/9). 

Menurutnya, sekitar 80 persen pembeli kawasan ini adalah mereka yang baru memiliki hunian pertama kali. Pada tanggal 5 Juni 2021 lalu, pihaknya telah meluncurkan Cendana Parc yang berhasil sold out 467 unit hanya dalam waktu 5 jam, bahkan mengalami oversubscribed hingga dua kali lipat."Ini real deman yang harus didukung," katanya.

Pihaknya juga menawarkan klaster rumah tapak 2 lantai Cendana Parc North yang menerapkan prinsip kaum urban milenial. Mengusung konsep simplicity dalam desain open plan yaitu ruangan rumah yang tidak banyak sekat sehingga menciptakan space multifungsi. Hunian di kawasan ini ditawarkan dengan harga mulai Rp 675 juta. 

Hal ini sejalan dengan prediksi analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa bahwa faktor pendorong pertumbuhan penjualan LPKR di Semester II/2021 berkaitan dengan rencana peluncuran proyek perumahan baru dan berbagai strategi promosi. Yasmin mengatakan, "Hadirnya produk baru dan promosi akan meningkatkan minat pembelian rumah. Apalagi suku bunga rendah akan menstimulus pembelian melalui KPR," kata Yasmin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement