Senin 17 Aug 2020 22:29 WIB

Limbah Tekstil Dominasi Tumpukan Sampah di Laut

Limbah tekstil tak bisa disepelekan terkait dengan pelestarian lingkungan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Limbah tekstil tak bisa disepelekan terkait dengan pelestarian lingkungan (Foto: ilustrasi baju bekas)
Foto: examiner.com
Limbah tekstil tak bisa disepelekan terkait dengan pelestarian lingkungan (Foto: ilustrasi baju bekas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun belum ada data pasti mengenai jumlah sampah pakaian di Indonesia, Campaign Activation TukarBaju Zero Waste Indonesia, Naurah Nazhifah, sampah pakaian karena limbah fesyen atau limbah tekstil tak bisa disepelekan terkait dengan pelestarian lingkungan.

Menurut Naurah, pada 2018 silam, dia bersama dengan komunitas Zero Waste Indonesia mengikuti sebuah acara yang diadakan di Pantai Ancol Timur bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Sayangnya, yang didapatkan di sana itu malah mayoritas sampahnya bukan sampah plastik, melainkan sampah tekstil dan sampah jaring yang dibuat dari benang,” ungkap Naurah dalam IG live Tukar Baju, belum lama ini.

Baca Juga

Dia menyebut, jumlah perkiraan prosentase sampah tekstil dan sampah jaring yang ditemukan di sana adalah sekitar 80 persen hingga 81 persen dari sampah yang ditemukan. Lalu, di tahun yang sama pula, salah satu tim dari Zero Waste Indonesia yang memiliki kesempatan melakukan penelitian di Pulau Saparua, Maluku, Nila Pati, tak menyangka banyak menemukan sampah tekstil di sana.

“Malah lebih banyak sampah tekstil dibandingkan sampah plastik, dan yang lebih parah lagi, kalau sampah tekstil ini sudah terkena air, dan sudah terpendam di pasir susah sekali untuk diangkat atau ditarik,” kata dia.

Ditemukan fakta-fakta tersebut, menyadarkan dia bahwa sampah yang ada di bumi ini juga tak hanya sampah plastik. Sampah tekstil, sampah dari baju-baju yang dibuang oleh banyak orang pada akhirnya akan kembali ke alam lagi.

“Sayangnya, mereka kembali ke laut mencemari laut dan mencemari ekosistem-ekosistem yang seharusnya nggak kita cemari,” jelas dia.

Selain itu, salah satu contoh dampak pembuangan sampah tekstil yang lain adalah pencemaran lingkungan sungai karena pembuangan limbah dari sampah tekstil. Hal itu sering kita dapatkan pada sungai-sungai yang tercemar menjadi berwarna tertentu akibat limbah tekstil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement